Minggu, 28 Maret 2010

Google

Google

Senin, 24 September 2007

KELOMPOK : VELLUM


Vellum

Oleh :
Astrit Mahendriningrum (0705130087)
Danies Widi Rahmanto (0705130117)
Ellien Trias Puspita (0705130176)
Febi Sugiarti (0705130192)


SEJARAH SINGKAT
Vellum berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu Velin yang berarti kulit anak sapi. Secara umum vellum dokumen berarti dokumen yang ditulis di atas kulit anak sapi sebagai media tulisnya.
Pertama-tama orang tidak serta merta menggunakan vellum sebagai media tulis. Dasarnya adalah penggunaan kulit hewan yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno pada dinasti ke-4. Permulaan abad 2 ditemukan cara pembuatan media tulis baru yang lebih baik sehingga menghasilkan perkamen yang bahan bakunya tetap menggunakan kulit. Perkamen dengan kualitas terbaik inilah yang disebut vellum. Perbedaan antara vellum & perkamen adalah: vellum terbuat dari seluruh kulit anak sapi sedangkan perkamen adalah dari kulit yang sobek.

JENIS VELLUM
# Uterine vellum dibuat pada abad ke-13 dan abad ke-14, dari kulit binatang yang belum , ataupun sudah lahir.
# Limp vellum sering digunakan pada abad 16-17, serta kadang-kadang lapisannya dibuat mengkilat tapi sering juga tidak dihiasi apapun.

PERLENGKAPAN & BAHAN
a. Kulit (Jangat)
b. Air
c. Wadah untuk kulit
d. Tongkat adukan
e. Pelindung dada karet
f. Kapur
g. Bingkai untuk meregangkan (frame)
h. Pasak tegangan
i. Tali
j. Batu sungai
k. Pisau
l. Batu apung

PEMBUATAN
>> Perendaman=Direndam sehari semalam sampai air bilasannya bening. Atau dicuci untuk pembersihan sisa-sisa daging yang tertinggal. Menghilangkan zat biologis yang tersisa ataupun bau busuk.
>> Mandi Kapur=Campur kapur dan air dalam wadah dengan takaran 4-6 cangkir kapur per 5 galon air. Lalu lipat kulit dengan bagian daging di bagian dalam. Setelah itu aduk dengan tongkat kayu,2 atau 3 kali sehari. Rendam kapur dilakukan mini mal 8 hari sampai 16 hari.
>> Penghilangan bulu=Semprot kulit dengan air untuk menghilangkan kapur yang tersisa. Setelah itu, tarik gumpalan daging sepanjang urat daging. Selain menggunakan tangan bisa menggunakan alat yang tumpul/pisau.
>> Mandi Kapur Kedua=Siapkan air dan kapur dengan komposisi yang sama dengan yang pertama.
>> Pencucian=Bersihkan dengan baik sampai air bening dan bersih.
>> Perendaman Kedua=Letakkan dalam air bersih selama 2 hari.
>> Peregangan=Pasangkan kulit ke bingkai yang sudah sesuai dengan ukuran kulit.

KELEBIHAN VELLUM
- Tahan lama. Umumnya vellum dapat bertahan baik selama berabad-abad
- Vellum sangat kuat dan mampu menahan pekerjaan banyak tangan (tidak rapuh)
- Bahan baku vellum (kulit anak sapi) tersedia dimana saja

KEKURANGAN VELLUM
- Mahal. Hal ini terkait dengan biaya pemeliharaan, gaji buruh, serta penyembelihan ternak tersebut
- Tidak tersedia dalam jumlah cukup untuk produksi massal
- Sangat bereaksi pada perubahan kelembaban dan tidak tahan air.

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Vellum:
1. Kimiawi yaitu asam
2. Fisik yaitu cahaya dan panas
3. Biologi yaitu hewan (tikus, burung, kelelewar), serangga (laba-laba), mikro organisme / mikroba (jamur, bakteri)

Yang harus dilakukan agar vellum awet:
1. Gedung dan ruangan tempat menyimpan vellum harus kokoh / kuat dan aman
* Atap / langit-langit tidak bocor
* Terhindar dari banjir
* Jika mungkin menggunakan bahan tahan api
* Pipa saluran air, baik air bersih / air kotor diusahakan tidak melewati ruangan dimana vellum disimpan
2. Gedung dan ruangan tempat menyimpan vellum harus terjaga kesehatan dan kesegarannya
* Ruangan tempat menyimpan vellum diusahakan tidak berada di bawah tanah
* Temperatur dan kelembabannya harus terjaga
3. Cara menyimpan vellum
* Jauhkan rak tempat menyimpan vellum dari jendela
* Jendela dimana sinar matahari banyak masuk dapat ditutupi dengan tirai
* Jarak antar rak satu dengan yang lain harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi petugas untuk bergerak
* Tidak boleh ada makanan / sisa makanan / remah-remah sisa makanan yang tertinggal

KELOMPOK : DVD


DVD

oleh:
Arief Nurrachman
Arya Pandu P.
Ceria Isra N.
Cintia Septiani

DEFINISI
# DVD adalah sejenis cakram optis yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.
# "DVD" pada awalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa pihak ingin agar kepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc agar jelas bahwa format ini bukan hanya untuk video saja.
# DVD berasal dari kata Digital Versatile Disc. Sesuai dengan namanya DVD merupakan sebuah media penyimpanan digital yang isinya sangat variatif.. Bentuknya sangat mirip dengan CD.Bedanya DVD dapat memainkan film, audio lebih baik dan dengan data lebih banyak dan proses yang lebih cepat dibandingkan CD. DVD juga mampu menyimpan data lain seperti Foto atau data informasi dari komputer.
# Dalam DVD ada dua bagian format yang sangat penting, yaitu Physical Formats (Format Fisik) dan Application Format (Format aplikasi). Yang dimaksud dengan format fisik adalah DVD ROM, DVD-R/RW, DVD+R/RW, dan DVD-RAM. Format ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sedangkan yang dimaksud dengan format aplikasi adalah, DVD video yang disebut DVD –juga- lalu ada yang disebut DVD Audio, DVD Stream Recording dan ada juga yang disebut Super Audio CD (SACD). Selain itu ada juga format aplikasi yang dipergunakan khusus untuk Games seperti Sony Play-Station 2 atau Microsoft Xbox.


FORMAT-FORMAT DVD

DVD-ROM

Ini adalah format DVD yang paling umum saat ini. DVD-ROM sendiri ada 4 jenis yaitu DVD-5, DVD-9, DVD-10 dan DVD-18. DVD-5 dan DVD-9 adalah DVD single sided. Jika DVD-5 merupakan singlesided, single-layer. DVD-9 Single sided, dual-layer. Masing-masing memiliki kemampuan untuk menyimpan data sebanyak 4,37GB dan 7,95GB.


DVD-R (Readable)

DVD-R adalah salah satu format yang dikembangkan oleh Pioneer. Pada DVDR sendiri ada dua format yang tersedia. yaitu DVD-R Autorithy (A) dan DVD-R General (G). DVD-R (A) lebih banyak digunakan untuk membuat master DVD pada proses penduplikasian DVD pada mesin khusus dan ingin menggunakan region code. Sedangkan DVD-R (G) untuk membuat master pada proses duplikasi yang lebih sederhana dan dalam jumlah yang lebih sedikit serta tidak memerlukan region code. Untuk single-sided DVD-R mampu menyimpan data sebanyak 4,7GB, dan untuk DVD-R double sided data yang disimpan dapat mencapai 9, 4GB. Keduanya hanya dapat dituliskan sekali saja.

DVD-RW (Readable-Writeable)

Jika DVD-R hanya dapat dituliskan satu kali saja, maka DVD-RW dapat dituliskansampai 1000kali. Untuk kapasitas yang dimiliki sama dengan DVD-R yaitu 4,7GB untuk single-sided. DVD-RW memiliki harga yang lebih mahal dari DVD-R.

DVD+R

Perbedaan Yang menonjol adalah tanplus yang dimiliki DVD ini. DVD+R dikembangkan oleh Philips, Dell, Sony, HP, dan Microsoft. Jika pada versi minus hanya mendukung penulisan dengan satu layer saja, maka pada DVD+, DVD pada dituliskan dengan dua layer. Harga DVD+ lebih mahal dari pada DVD-. Sebab dengan kemampuan penulisan secara dua layer,kapasitas yang dimiliki DVD+ dapat lebih banyak dari DVD-.

DVD+RW

Sama halnya dengan DVD+R yang juga dikembangkan oleh Philips, Dell, Sony, HP, dan Microsoft. Jika DVD+R hanya dapat dituliskan sekali saja, sebaliknya DVD+RW dapat dituliskan secara berulang-ulang. Harganyapun lebih mahal dari DVD+R.

DVD-RAM (Random Access Memory)

DVD RAM ini juga dapat ditulisi secara berulang-ulang. Hanya saja berbeda dari DVD yang lain yangdapat dibaca pada DVD rOM drive biasa. Untuk membaca DVD RAM dibutuhkan driver khusus. Kapasitas yang dapat disimpan oleh DVDRAM single-sided adalah 2,6GB atau 4,7GB. Sedangakn untuk double-sided adalah 5,2GB atau 9,4GB.

CARA PEMBUATAN DVD
DVD terdiri dari beberapa lapisan plastik yang direkatkan menjadi satu dengan ketebalan sekitar 1,2 milimeter. Setiap lapisan dibuat dengan menggunakan plastik polikarbonat. Setelah itu, di lapisi dengan lapisan reflektif tipis yang terbuat dari alumunium, sedangkan lapisan luarnya terbuat dari lapisan semi reflektif.

MACAM & CARA PEMBUATAN DVD
Bahan pembuat DVD
DVD yang ada saat ini umumnya terbuat dari resin (polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Informasi direkam secara digital sebagai lubang-lubang mikroskopis pada permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan dengan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang berlubang ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar cakram.

Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversi menjadi data digital. Penulisan data pada DVD hanya dapat dilakukan sekali saja. Walaupun demikian, optical disk ini memiliki keunggulan dari segi mobilitas. Bentuknya yang kecil dan tipis memudahkannya untuk dibawa kemana-mana.


CARA PEMBUATAN DVD
setiap lapisan yang dapat dibaca memiliki jalur data yang berbentuk spiral, jalur data selalu berbentuk lingkaran yang bermula dari dalam ke luar.
Dimensi mikroskopis dari jalur DVD terdiri dari kumpulan Pits yang berbentuk lingkaran. jika kita dapat membuat pits tersebut berbentuk lurus, maka kita akan mendapatkan ukurannya sepanjang 7,5 mil. Sedangkan DVD yang memiliki lapisan ganda bisa memiliki sekital 30 mil atau (48 km) jalur data.

Latar Belakang Alasan Pembuatan
Pada awal tahun 90-an telah hadir Compact-Disc merupakan media penyimpan saat itu. Dan kemudian keinginan berkembang untuk mencari media yang lebih nyaman khususnya untuk menyimpan film dan musik. Memang saat itu sudah ada yang namanya VCD (Video CD) dan Laser Disc (LD), namun VCD hanya bisa menyimpan maksimal 74 menit dan LD 128 menit. Hal ini membuat kita harus mengganti CD saat menonton film, sebagaimana kita harus membalik kaset ketika mendengarkan musik.

Kemudian Sony dan Philips mengembangkan yang namanya MMCD (Multimedia CD), sedang Toshiba dan Time Warner mengembangkan Super Desity CD (SD). Atas tekanan industri perfileman harus ditemukan satu format standar yang mendukung. Dan DVD lah yang disepakati pada tahun 1995 sebagai media standar. (Di negara kita baru tahun-tahun belakangan DVD mulai banyak digunakan) Pada awalnya digunakan nama Digital Video Disc, tapi kemudian berganti menjadi Digital Versatile Disc karena fungsinya yang tidak hanya untuk menyimpan film atau musik. Dan bahkan kini DVD-Forum tidak menetapkan arti khusus DVD itu sendiri. Jadi DVD itu tidak memiliki makna pasti.

Satu tahun kemudian keluarlah DVD player. Dan muncul satu masalah baru, yakni masalah Copy-Protected. Hal itu dikarenakan Industri perfileman ingin mencapai keuntungan pasar regional mereka. Sehingga DVD buatan Amerika tidak bisa diputar oleh player Eropa. Mereka khawatir, karena film-film yang di Amerika sudah dijual di pasaran, di Eropa masih atau bahkan belum diputar di bioskop. Sehingga merek kemudian menetapkan harga yang berbeda untuk masing-masing region. Namun demikian masalah belum terpecahkan. Pada tahun 1999 barulah muncul alat penulis DVD (DVD Writer)

Kelebihan dan Kekurangan
Teknologi

DVD menggunakan 650 nm panjang gelombang cahaya laser diode (pada CD: 780 nm). Hal inilah yang menyebabkan ruas yang lebih kecil pada permukaannya yaitu 1.32 µm (sedangkan pada CD: 2.11 µm
Kecepatan “menulis” pada DVD awal adalah 1 kali, yaitu 1350 kB/detik (1318 KiB/detik). Pada model selanjutnya adalah 18 kali atau 20 kali kecepatan. (Pada CD: 1x berarti 153.6 kB/s (150 KiB/s), 9 kali lebih lambat).
DVD yang dapat merekam dan “ditulis”
@ Hewlett-Packard mengembangkan DVD sebagai media yang dapat direkam untuk menyimpan data maupun memudahkan untuk dibawa.
@ DVD yang dapat merekam sekarang juga dipakai untuk keperluan rekaman audio dan video. Tiga format yang dikembangkan adalah: -R/RW (minus), +R/RW (plus), -RAM (bukan random access memory)
@ DVD mampu memainkan video digital dengan kualitas yang sangat tinggi selama 2jam penuh. @ Bahkan untuk satu keping dual-layer, double-sided mampu memainkan video digital dengan kualitas yang sama selama 8jam penuh. Semua ini setara dengan 30jam video dalam kulitas VHS.
@ DVD mampu menyimpan semua filmnya dalam 9 angle kamera yang berbeda.
@ DVD mampu menyimpan 32 judul lagu karaoke.
@ DVD mampu menyimpa 8 track Digital audio untuk berbagai bahasa, yang masing-maing memiliki delapan channel.
@ DVD mampu memberikan on-screen menu dan interactif fitur seperti behind the scene, games, interview dan masih banyak lagi.
@ DVD dapat memuat DVD dengan berbagai bahasa, mulai dari percakapan, subtittle, nama lagu, dan sebagainya.
@ Rewind dan Foward yang lebih instant. Atau bahkan memilih lewat chapter dan waktu (time code).
@ DVD lebih tahan lama dari CD, sebab data dalam DVD tidak mudah rusak

PENYEBAB KERUSAKAN
1. Goresan

Goresan pada sisi laser pembaca
Kedalaman dan panjang goresan pada bagian tertentu menyebabkan data pada bagian tersebut tidak dapat “terbaca” secara baik. Goresan-goresan kecil, pada umumnya tidak berdampak pada ketertidakbacaan pada cakram yang berarti sinar laser masih bisa menembus lapisan data. Jika goresan panjang dan dalam dapat mempengaruhi fokus sinar laser, deteksi error dan koreksi biasanya dapat memulihkan data yang telah disimpan. Walaupun begitu, beberapa goresan yang terlalu dalam/panjang atau gabungan keduanya
2. Temperatur dan Kelembaban
CD dan DVD baik disimpan dan digunakan pada ruangan atau tempat yang sejuk dan kering serta tidak mengalami perubahan suhu yang drastis. Jika disimpan dalam tempat yang dingin, disc tersebut dapat mengalami kondensasi.
Untuk disc yang sering digunakan harus disimpan pada temperatur yang sama dengan tempat dimana disc tersebut digunakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan perubahan suhu yang tinggi.
3. Cahaya
ROM Disc (CD-ROM dan DVD-ROM)
Efek cahaya pada ROM disc (seperti: UV, infrared, dan fluorescent) dapat menurunkan kualitas substrat polikarbonat (plastik). Dalam jangka panjang, efeknya dapat terlihat seperti perubahan warna pada plastik.
R Discs - Recordable Disc (CD-R dan DVD-R)

Cahaya matahari dan cahaya UV lainnya dapat mempercepat penurunan kualitas lapisan disc yang recordable (dye). Efeknya adalah penipisan lapisan dye. Sehingga lapisan tersebut dapat terlihat semakin transparan dan berlubang. Penggunaan label dapat mengurangi efek ini.
CD-RW dan DVD-RW, DVD+RW, dan DVD-RAM Disc
Pada suhu normal, cahaya hampir tidak mempengaruhi disc jenis ini. Walaupun demikian, jika mengalami panas yang berlebih, efek dye seperti pada CD-R akan lebih cepat terjadi.
4. Uap Lembab (embun)
Substrat polikarbonat atau lapisan plastik dari disc sangat rentan terhadap kelembaban dan air karena sifatnya yang dapat menyerap air. Jika sebuah disc terkena air, kering dan panaskan pada suhu 70°F dengan kelembaban 50% (kondisi normal kamar), kemudian biarkan selama 24 jam sebelum disc tersebut digunakan kembali.
5. Cairan Pembersih Organik
Hindari penggunaan pelarut organik seperti aseton dan bensin karena dapat melarutkan lapisan polikarbonat. Penggunaan isopropoil alkohol atau metanol boleh digunakan untuk membersihkan lapisan polikarbonat walaupun pada disc-disc tertentu juga dapat melarutkan label atau lapisan pelindung tambahan pada disc tersebut
Magnet, Sinar-X, Gelombang Mikro, dan Radiasi
Magnet, Sinar-X, dan Radiasi 60-300 kilogrey (U.S. Postal Service’s) tidak memberikan efek pada CD dan DVD. Gelombang mikro pada oven microwave dapat menghancurkan disc (dan oven tersebut, karena terdapat bahan metal pada disc).


TIPS-TIPS PERAWATAN
• Gunakan peniup udara untuk menyingkirkan debu.
• Gunakan kain katun lembut atau chamois untuk mengusap disc
• Cobalah membersihkan dengan kain kering dulu, sebelum menggunakan cairan pembersih.
• Jangan mengusap dalam suatu arah mengelilingi disc.
• Basuh mulai bagian tengah/pusat disc kemudian langsung lurus menuju tepi luar.
• Hindari penggunaan produk kertas, termasuk kertas lensa untuk membasuh disc.
• Hindari penggunaan segala yang menggosok hingga menyebabkan lecetnya permukaan disc.
• Jika disc mempunyai sangat banyak kotoran, cobalah membilasnya dengan air terlebih dahulu.
• Gunakan deterjen berbasis air (water-based) yang tersedia di pasaran yang diformulasikan untuk membersihkan permukaan oprical disc.
• Gunakan isopropyl alcohol atau methanol, sebagai alternatif dari deterjen water-based untuk membersihkan permukaan disc.

CARA PERAWATAN
• Jangan memegang DVD (bagian yang berkilau) dengan tangan dan jangan mengoresnya.
• Peganglah DVD pada bagian lingkaran kecil di tengahnya
• Berikan label kertas pada DVD seperlunya
• Hindari suhu panas yang ekstrim
• Bersihkan debu dan kotoran dengan kain yang lembut yang kering dan atau dengan cairan pembersih DVD.
• jangan membersihkan DVD dengan cairan kimia berbahaya,
• Letakkan CD pada tempat yang bebas debu dan dalam suhu yang stabil.

GRACIAS....

KELOMPOK 9 : MEDIA BIRCH BARK

MEDIA: BIRCH BARK

Oleh:
Hana
Isna
Citra
Heni

PENDAHULUAN
Birch Bark berasal adalah sejenis pohon kayu dg nama asli Betula papyrifera. Lebih dikenal dg nama “birch tree”, dan “paper birch” untuk kulit pohon ini.

Deskripsi pohon birch ini sendiri adalah:
“A small to medium-sized tree, often with many stems, up to 30 metres tall. In forests, it has a slender trunk that often curves before extending to the narrow, oval-shaped crown. In the open, the crown is pyramid-shaped. ”

Yang disebut dg Birch bark adalah kulit dari pohon kayu tersebut.
Bark : “Thin, white to reddish-brown, with dark horizontal slits (lenticels). It peels in papery strips, exposing reddish-orange inner bark which will gradually turn black with age.”

MACAM-MACAM POHON BIRCH
Birch tree memiliki banyak bentuk dan ukuran, namun mereka juga memiliki karakteristik yang sama antara satu dan yang lainnya. Pada umumnnya, birch tree berukuran medium yang tingginya mencapai 40 dan 50 kaki dengan daun yang berwarna kuning pada musim gugur. Perbedaannya dapat terlihat dari warna kulit kayunya, kondisi tumbuh atau habitatnya, dan ketahanan terhadap hama.

Crimson Frost BirchBetula platyphylla var. szechuanica x Betula pendula 'Purpurea' 'Crimson Frost'
European White Birch, Silver BirchBetula pendula
Heritage River BirchBetula nigra 'Heritage'
Jacquemonti Birch, Whitebarked Himalayan BirchBetula jacquemontii
Paper Birch, White Birch, Canoe BirchBetula papyrifera
River Birch, Red BirchBetula nigra
Yellow BirchBetula alleghaniensis
Young's Weeping BirchBetula pendula 'Youngii'


PEMBUATAN BIRCH BARK
>> Waktu terbaik untuk mengumpulkan birch bark adalah ketika musim semi sampai bulan juni. Saat itu kulit kayunya sangat tebal, dan pada musim ini pula kulit kayu dapat dengan mudah menggulung dan mengelupas.
>> Untuk menyimpanà meletakkan lembaran-lembaran birch bark dan menekannya sehingga menjadi datar dan gepeng
>> Untuk digunakanà Kulit Kayu harus dipanaskan terlebih dahulu dengan merendamnya di air panas atau dengan menyemprotkannya dengan api.
>> Jika kulit kayu tersebut terlalu tebal, maka beberpa lapisan dari lembarannya dapat dikupas agar lembaran-lambaran yang tersisan dapat di potong dan dilipat dengan mudah.
>> Cara lain untuk membuat kertas birch bark, yaitu dengan mengikuti pola lembaran lapisan kayu. Sebelumnya potong lambaran tersebut sesuai polanya dan kemudian dijepret bersamaan.
>> Menjepret dan menggulung birch bark umumnya menggunakan tali. Teknik modern yang biasa digunakan adalah dengan nilon lilin yang dibenangkan pada jarum. Sedangkan cara kunonya dalah dengan menggunakan basswood atau kawat dogbane, atau dengan kayu cedar yang tipis.

Birch Bark, Birch Bark Documents, dan Birch Bark Manuscripts
Birch Bark yg berarti kulit pohon birch, adalah nama yang dikenal untuk media penyimpan informasi pada zaman dahulu kala.
Birch Bark Document berarti dokumen yang menggunakan Birch Bark sebagai media simpan informasi.
Birch Bark Manuscript berarti Manuskrip/naskah-naskah kuno yang menggunakan Birch-Bark sbg media simpan Informasi.

Sejarah Penemuan Birch Bark sbg media Penyimpan Informasi
a. Pada tanggal 26 Juli 1951, selama menggali di Novgorod, seorang ekspedisi dari Soviet yang bernama Artemiy Artsikhovsky untuk pertama kalinya menemukan birch bark di Rusia, di dalam birch bark lapisannya tertulis tanggal digunakan yaitu kira-kira abad 1400. Sejak saat itu, lebih dari 1000 dokumen yang sama dijumpai di Staraya Russa, Smolensk, Torzhok, Pskov, Tver, Moscow, Ryazan. Di Ukrania, dokumen birch bark ditemukan di Volynia pada Belarus, beberapa dokumennya digali di Vitebsk and Mstislavl.
b. Beberapa percobaan telah dilakukan pada abad 19, namun mereka serius menggali mengenai birch bark dimulai pada tahun 1932 di Novgorod.
c. Walaupun keberadaan birch bark telah disebut dalam beberapa manuskrip tua East Slavic, tetapi penemuan dokumen birch bark keberartiannya berubah dalam pengertian tingkat kebudayaan dan bahasa percakapan di East Slavs diantara abad 11 dan 15.
d. Namun pada sumber lainnya, The research in Butterworth's Conservation of Manuscripts and Paintings of South-East Asia mengungkapkan bahwa Birch bark digunakan sebagai materi menulis (writing materials) oleh Sejarahwan Yunani Q. Curtius yg mencatat penggunaannya pada zaman Alexander’s Invasion.

Preservasi media Birch Bark
# Penelitian menunjukkan bahwa lembaran-lembaran birch bark biasanya setebal 0.2 - 0.5 mm dan mengandung cellulose 38%. Birch bark sangat mudah terlarut dalam bahan perlarut organik namun tidak dapat larut dalam air dingin.
# Tinta yg tertulis pada Birch Bark terbukti stabil dan birch bark itu sendiri menjadi lemas/luwes pada kelembaban tinggi dan ketika bersentuhan dg air, tanpa membuat tintanya menjadi luntur.
# Birch Bark mengandung waterlogged clay minyak yang mana mencengah masuknya oksigen, sehingga media birch bark tidak cepat rusak karena oksigen.
# Requirements and Culture For Paper Birch Tree:Paper Birch requires a well drained soil, cool soil temperatures and ample moisture. Full sun. Does not perform well in difficult sites. Grows best in climates with cool summer temperatures. An organic mulch or ground cover planting will help keep summer soil temperatures cooler. Fertilization and irrigation to maintain the tree in vigorous condition will help prevent borer infestation.
# Dari literatur yg kami temukan, birch bark manuscript biasanya di-pelihara dengan cara dimasukkan dalam toples tanah liat (clay jar).


Kelebihan dan Kekurangan Media Birch Bark
Kelebihan :
Pohon Birch Bark ini mudah untuk dikenali dan memiliki tampilan yang menarik
Pohon Birch Bark mudah di temukan di kawasan tertentu
Tahan air
Kelemahan :
Mudah robek
Mudah terbakar karena adanya kandungan minyak dalam materialnya
Cukup sulit digunakan
Lebih dikenal sebagai bahan dasar pembuatan canoe dibandingkan sebagai pengganti kertas
tinta yang digunakan untuknya seringkali berbahan dasar karbon dan rawan dalam hal penyimpanannya, kondisi lingkungannya, atau penanganannya

Faktor Internal & Eksternal Penyebab Kerusakan Birch Bark
Faktor Internal:
Kandungan Minyak pada birch bark membuatnya menjadi tahan trhadap air sekaligus mudah sekali terbakar

Faktor Eksternal:
Kelembaban yg rendah alias panas yg tinggi
Perlakuan yg tidak hati-hati dari manusia
Salah penggunaan bahan kimia dalam tindakan konservasi


Akibat Kerusakan
Birch Bark yg pada umumnya digunakan pada masa lampau seringkali menjadi media penyimpan informasi yg vital dan memiliki kandungan sejarah. Oleh karena itu ketika birch bark mengalami kerusakan, akibatnya dapat menghilangkan sebagian atau bahkan keseluruhan informasi penting di dalamnya.


SUMBER
Encyclopedia Americana
Encyclopedy Britannica
Online Encyclopedia
“Birch bark document”-
http://en.wikipedia.org/wiki/Birch_bark_document
“Great Surviving Manuscripts”-http://www.pbs.org/wgbh/nova/archimedes/manuscripts.html#novg
“Earliest Buddhist manuscripts acquired by University of Washington”-http://www.washington.edu/newsroom/news/2002archive/08-02archive/k082002a.html
“Deciphering an Ancient Buddhist Manuscript”- http://www.artsci.washington.edu/news/Autumn02/BuddhistManucript.htm
“Seperation Anxiety: The Conservation of a 5th Century Buddhist Gandharan Manuscript”-http://palimpsest.stanford.edu/waac/wn/wn22/wn22-1/wn22-105.html


TERIMA KASIH …..

KELOMPOK 10 : PALM LEAVES (DAUN LONTAR)


PALM LEAVES (DAUN LONTAR)

Ade Nurfita Kencana
Ahmad Jayadi
Artitis Undari
Destiya P. Prabowo
Margareta Aulia Rahman



Pengertian palm leaves
Palm Leaves=Daun Lontar, atau ada yangmenyebutnya rontal, (latin : Borassus flabellifer); termasuk familia Palmae, palm kipas yang tinggi, tumbuh di Negara tropis, dan banyak terdapat di India dan di Indonesia.

Sejarah singkat
# Sangat sulit untuk mengatakan kapan tepatnya daun palem mulai digunakan untuk menulis.
# Digunakan sebagai media utama untuk penulisan sebelum adanya kertas.
# digunakan sebagai bahan utama yang digunakan untuk menulis dan menggambar selama berabad-abad, terutama oleh masyarakat di Asia Tenggara dan Asia Selatan, yakni India, Sri lanka, Birma, Thailand, Indonesia, dan Kamboja.
# seringkali ditulisi dengan aksara tertentu dari tradisi beberapa suku bangsa di Indonesia, seperti suku Bugis, Makasar, Bali, Sasak, dan Lombok. Pada umumnya berisi catatan berupa epos, legenda, riwayat, adat, babad, undang-undang, pedoman pembuatan rumah, pedoman pembuatan perahu, catatan tentang pembuatan obat-obatan, dan lain sebagainya.


Sifat-Sifat Dasar
>>Permukaan dari daun lontar (Palm) memiliki sel-sel yang sangat tebal. Pada saat menulis bagian yang digunakan adalah bagian epidermisnya. Untuk mencegah atau menghilangkan noda atau warna hitam akibat tinta dari pena (stylus) dan penetrasi dari minyak, kita dapat memberikan minyak sebelum menggoreskan tinta dipermukaan kertas. Jenis-jenis palm yang dapat digunakan untuk menulis: olive, talipot, aloe, East India Palm, palmyra palm, dll.
>>Biasanya ketika usia dari kertas sudah mulai lama maka kertas tersebut akan mudah lapuk dan kemudian hancur.

Jenis-Jenis Pohon Lontar


Borassus flabellifer-linn (Palmyra Palm)
Tumbuh di daerah beriklim kering
Panjang batang 15-20 meter, diameter 1-2 meter
Memiliki serat, kuat dan lentur

Mudah diserang serangga

Banyak digunakan untuk menulis catatan atau surat tapi tidak untuk menulis buku


Corypha umbraculifera linn (talipot palm, fan palm)
Tumbuh di daerah beriklim basah
Panjang batang 20-25 meter, diameter 0.5-1 meter
Daunnya lembut dan berwarna ketika kering dan fleksibel
Banyak digunakan untuk menulis buku.
Waktu tumbuh adalah 40 sampai ratusan tahun.

Corypha taliera-roxb
Tumbuh di pesisir pantai tropis
Panjang batang dapat mencapai 10 meter dan berdiameter 1 meter.
Daun sangat tebal, tidak fleksibel atau lentur
Mudah dimakan serangga

Teknik Pembuatan
Metode Pembuatan daun lontar dan bagaimana cara menuliskannya berbeda pada setiap daerah. Beberapa contoh diantaranya adalah :
a. Teknik Pothi –skilled
b. Teknik Di Indonesia

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan
Noda/Bintik
Perubahan Warna
Rusak oleh Serangga
Berjamur
Robek
Belahan
Tulisan memudar

Pelestarian dan Konservasi


Tulis Ulang
Bahan pustaka lontar yang telah disimpan kemungkinan untuk rusak sangatlah besar sehingga di sebagian besar negara yang mempunyai koleksi bahan pustaka lontar menulis kembali apa yang ada di lontar. Sehingga jika lontar itu rusak atau tulisan yang ada di lontar itu tidak terbaca maka tersedia tulis-ulangnya


Pembatasan Pengguna
Regulasi yang biasa dilakukan di perpustakaan di setiap negara yang memiliki koleksi seperti lontar adalah dengan membatasi pengguna yang ingin melihat atau menggunakan bahan pustaka lontar tersebut. Pengguna dibatasi dengan hanya sekedar melihat saja tidak diperkenankan untuk memegang lontar tersebut, kalau pun ada yang ingin meneliti tentang lontar atau informasi yang terdapat dalam lontar tersebut maka harus menggunakan izin khusus yang dikeluarkan oleh lembaga/badan yang berwenang di negara tersebut


Pemeliharaan
# Jika tinta yang digunakan untuk menulis pudar maka dapat diperbaiki dengan menambahkan karet grafit kedalam pena (stylus) dengan alas katun kemudian memindahkannya dengan mengeluarkan kelebihannya pada kain wol.
# Kepudaran tulisan yang menggarut atau menggores bagian epidermis dari kertas tidak dapat diperbaiki.
# Jika daun lontar rapuh dapat diperbaiki kelenturannya kembali setelah disemprotkan dengan minyak kenari.



Tempat Penyimpanan
a. Wadah Kayu
b. Dikemas dalam lembaran kain


TERIMA KASIH......

Sabtu, 22 September 2007

KELOMPOK : MATERIAL FOTOGRAFI


MATERIAL FOTOGRAFI:

(PHOTOGRAPHIC) FILM

Oleh:
Muhamad Prabu Wibowo
Mujaini
Mutri Batulaini

Nurazizah


Pendahuluan dan Cara Pembuatan Film


• Film (fotografi) adalah lembaran plastic (polyester, nitrocellulose,
atau cellulose acetate) yang di lapisi dengan emulsi yang sensitive
terhadap cahaya, seperti garam "silver halide" dan gelatin dengan
ukuran Kristal tertentu (untuk menentukan tinggi rendahnya
sensitivitas, kontras, dan resolusi film).
• Tinggi rendahnya sensitivitas film ditunjukkan dengan ISO/ASA.
Semakin tinggi ISO/ASA, maka semakin sensitif pula film terhadap
cahaya.
• sinar Ketika diekspos terhadap sinar, akan terbentuk gambar (masih tidak
terlihat) yang membutuhkan proses pencucian film untuk membuat
gambar tersebut terlihat. (untuk jenis negatif)
• Pada awalnya menggunakan sekali Pada
awalnya, fotografi tidak film sama sekali. tahun 1885, Eastman Kodak, mulai membuat film berbasiskan kertas. Lalu, pada tahun 1889, mulai digunakan plastic pada film.



Pembuatan film dilakukan di pabrik. Film itu sendiri terbagi menjadi
2 jenis
:

hitam putih dan berwarna: yang juga berpengaruh pada
proses pembuatannya:
• Film hitam putih, pada umumnya, hanya terdapat 1 layar garam
il silver.
• Sedangkan film berwarna, pada umumnya, paling sedikit
menggunakan 3 layar, yang membuat 3 lapisan warna yaitu RGB
(Red Green Blue) Namun produksi film sekarang bisa
Red, Green, Blue). Namun, ini mencapai 12 layar yang mana bisa menyimpan hingga 20 jenis
warna.



Nama-nama perusahaan yang hingga kini
masih memproduksi film, antara lain:
• Agfa Gevaert
• Bergger (European company composed of former Guilleminot employees.)
• Efke
• Maco
• ORWO
• Perutz
• Polaroid
• Foma
• Forte
• Ferrania
• ProClick
• Solaris (Ferrania)
• Svema
• Fujifilm
• Ilford
• Imation (Spin-off company of 3M has since sold the film business to Ferrania)
• Tasma
• Tura

• Kodak
• Konica
• Lucky


Ukuran-ukuran film, antara lain:
•135 (dikenal popular sebagai "35 mm")
•APS (Advanced Photo System)
•110
•126
•127
•120/220 (digunakan pada format medium fotografi)
•Sheet film (digunakan pada format besar fotografi)
•Disc film Digunakan pada kamera yang menggunakan sistem "disc".

•Motion picture films: 8 mm, 16 mm, 35 mm and 70 mm
Jenisjenis media yang menggunakan media film antara lain: film (fotografi dan video), slide, microfilm, dll. Sebenarnya, masih banyak lagi formatnya, antara lain: (dari Wikipedia
(+20)): Chronophotographe Paperfilm Theatre Optiq e dll Chronophotographe, Paperfilm, Optique, dll.


SEJARAH FILM

Tahun 1000.
• Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab, menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya
yang melewati sebuah lubang kecil.


Sekitar 400 tahun kemudian.
• Leonardo da Vinci, juga menulis mengenai fenomena yang sama. Seandainya tulisan da Vinci
di blik ik ki i di b i dipublikasi, kemungkinan ia dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera.


Tahun 1558.
• Battista Delta Porta, dianggap sebagai penemu prinsip
kerja kamera melalui buku tentang Camera Obscura yang
dipublikasikannya. Kemungkinan karyanya tersebut
didasari pada penemuan-penemuan da Vinci.

Awal abad 17

• Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila
serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan
berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan
komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam
gambar-gambar yang tak bertahan lama. Masalah yang
belum bisa diatasinya ialah menghentikan proses kimia,
setelah gambar-gambar terekam agar permanen.


Tahun 1727
• Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di
Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang
tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa
komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.

Sekitar tahun 1800
• Thomas Wedgwood, seorang Inggris, bereksperimen untuk
merekam gambar positif dari citra yang telah melalui lensa pada
camera obscura (sekarang ini disebut kamera) tapi hasilnya
sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi
sebagaimana juga Schuize, membuat gambar-gambar negatif
(sekarang ini dikenal fotogram), pada kulit atau kertas putih
yang telah disaputi komponen perak dan menggunakan cahaya
matahari sebagai penyinaran.

Tahun 1824.
• Setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai orang
dengan berbagai jenis pekerjaan dari berbagai negara. Akhirnya pria
Perancis bernama Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograf
berhasil membuat gambar permanen pertama yang dapat disebut
FOTO (tak menggunakan kamera), melalui proses yang disebutnya
Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograf) dengan menggunakan
sejenis aspal (yang disebutnya Bitumen of judea) sebagai bahan kimia
dasarnya. Kemudian dicobanya menggunakan kamera (NB: ada
sumber yang menyebutkan Niepee sebagai orang pertama yang
menggunakan lensa pada camera obscura. Pada masa itu lazimnya
camera kecil) juga bahan kimia lainnya tapi
obscura hanya berlubang kecil), lainnya, hasilnya tidak memuaskan.

Agustus 1827.
• Setelah saling menyurati beberapa waktu sebelumnya,
Niepee berjumpa dengan Louis Daguerre, pria Perancis
dengan beragam ketetrampilan tapi dikenal sebagai
pelukis. Mereka merencanakan kerjasama untuk
menghasilkan foto melalui penggunaan kamera.

Tahun 1829
• Niepee secara resmi bekerja sama dengan Daguerre, tapi
Niepee meninggal dunia pada tahun 1833.

7 Januari 1839.
• Dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah,
Daguerre mengumumkan hasil penelitian. Penelitiannya selama ini kepada
Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil kerjanya yang berupa foto-foto
yang permanen itu disebut DAGUERRETYPE, yang tak dapat diperbanyak /
reprint /repro Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio repro. komersil dan
Daguerretype tertua yang masih ada hingga kini diciptakannya tahun 1837.

25 Januari 1839
• William Talbot Inggris Henry Fox Talbot, seorang ilmuwan Inggris, memaparkan hasil
penemuannya (tepatnya tahun 1834) berupa proses fotografi moderen
kepada Institut Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Daguerre, ia menemukan
sistem negatif-positif (bahan dasar : perak nitrat, diatas kertas). Walau telah
menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa yang sekarang,
kita istilahkan : Contactprint (print yang dibuat tanpa pembesaran /pengecilan) dan dapat diperbanyak.


Juni 1840

• Talbot memperkenalkan Calotype, perbaikan dari sistem sebelumnya, juga
menghasilkan negatif diatas kertas.

Oktober 1847
• Abel Niepee de St Victor, keponakan Niepee, memperkenalkan pengunaan
kaca sebagai base negatif menggantikan kerta.

Januari 1850
• Seorang ahli kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan
Collodion sebagai emulsi foto, yang saat itu cukup populer denga sebutan
WET-PLATE Fotografi.
Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan roll film mulai
dikenal.

Juni 1888
• George Eastman, seorang Amerika, menciptakan revolusi fotografi
dunia hasil penelitiannya sejak 1877. Ia menjual produk baru dengan
merek KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan, yang telah
berisi roll film (dengan bahan kimia Perak Bromida) untuk 100
exposure. Bila seluruh film digunakan, kamera berisi film) dikirim ke
perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera dikirimkan
kembali dan telah berisi roll film yang baru. Berbeda denga kamera
masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut
memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa.
Hingga kini
• Perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan dan
berevolusi menjadi film-film digital yang mutakhir tanpa
menggunakan roll film. Itulah perkembangan dunia fotografi hingga
masuk era digital.

Kelebihan (Photographic) Film
• Kelebihan Materi slide fotografi
• Materi fotografi yang paling brilian dan realistis merupakan adalah bentuk informasi realistis.
Slide foto yang ditampilkan melalui proyektor akan menambah kedalaman informasi
daripada gambar di atas kertas.
• Materi slide foto, selai bisa dilihat secara indivisual, juga bisa disaksikan oleh orang
banyak meleui proyektor di layar yang besar. Ini memungkinkan orang untuk melihat
gambar dalam satu waktu yang sama, yang tidak mungkin didapatkan dari gambar
tercetak di sebuah buku.
• Jika informasi yang ditampilkan tidak membutuhkan gambar gerak, Slide fotografi jauh
lebih murah dibandingkan gambar bergerak
• Slide fotografi disaksikan lama dapat sesuai dengan keinginan: atau sebentar.
Sedangkan pada gambar gerak, kita harus mengikuti alurnya.
• Gambar dapat memberi inspirasi dan stimulus pada yang melihatnya. Jika seorang
pustakawan atau presentator membawakan sebuah gambar dengan menarik dan penuh
makna. Maka itu akan membuat orang tertarik mendalamninya. Munkgin akan
dilanjutkan mencari informasi lebih dengan membaca bukunya dengan bukunya.

Faktor Kerusakan (Internal dan Eksternal)
Faktor Internal
• Bahan fotografi memiliki struktur yang kompleks sehingga rentan
terhadap banyak kerusakan, seperti plastik yang mudah sekali kusut,
kertas yang mudah rapuh, dan juga lapisan gambar yang mudah
tergores atau terkena noda.
• Proses yang cukup dari bahan fotografi biasanya disebabkan
tidak oleh deteriorate. Campuran residu (thiosulphate) akan dihasilkan
selama proses pencucian dan selanjutnya akan bereaksi dengan silver
didalam gambar untuk membentuk silver sulphide, yang akan
menodai gambar.
• Bahan fotografi juga biasanya sensitif dengan adanya sulphur.
• Deterioration/ keburukan dapat disebabkan karena aksi dari
atmospheric pollutants (limbah athmosperic) dalam bahan fotografi.

Faktor eksternal
• Temperatur yang tinggi dan tingkat kelembaban
• Perubahan temperatur yang cepat dapat membahayakan bahan fotografi.
Yang akan menyebabkan memuainya bahan( jika temperatur naik) dan
penyusutan ( jika temperatur diturunkan). Hal yang sangat penting untuk
dilakukan adalah menjaga agar temperatur selalu stabil .
Kelembaban yang sangat tinggi juga sangat membahayakan koleksi Dalam koleksi. kondisi kelembaban yang tinggi dua lapisan foto mungkin dapat memuai dan menyebabkan foto
atau gambar menjadi keriting. Tingkat kelembaban relatif harus dijaga yaitu
47 per cent ± 2 per cent, dan temperatur sekitar 20 ° C ± 2 °.
• Cahaya
Kerusakan yang terjadi pada bahan fotografi biasanya terjadi karena terkena
sinar matahari langsung atau terkena pijaran lampu dan sinar ultraviolet.
Semua objek yang terkena sinar matahari langsug akan terancam dan khusus
untuk bahan fotografi sangat sensitif tehadap cahaya, sehingga mudah rusak,
oleh reaksi dari cahaya.

• Biological Agents, seperti jamur / cendawan, serangga Jamur dan fungi berkembang dimanapun jika kondisi yang ada memungkinkan Jamur akan melemahkan kertas dan menodai kertas memungkinkan.

• kertas

Mereka dapat menghapus gambar dalam kertas atau bahan foto jika
tidak dicegah. Untuk mengendalikan perkembangan jamur maka suhu
dan tingkat kelembaban harus dijaga agar tetap stabil agar
mengecilkan perkembangan jamur, dan juga menjaga agar bahan
tidak kotor, berdebu dan sebagainya. Sedangkan serangga dapat
dikontrol dengan tetap menjaga agar ruang penyimpanan selalu
bersih. Selain itu dapat juga dilakukan fumigasi.
• Manusia
kerusakan karena manusia bisa terjadi dengan pencurian terhadap bahan
fotografi, tetapi Penangan yang kurang merupakan penyebab utama
kerusakan bahan fotografi.

• Materi fotografi harus disimpan dalam kondisi lingkungan
yang sesuai Kelembaban relatif adalah hal yang amat
sesuai. penting dalam sistem penyimpanan bahan fotografi. level
kelembaban di atas 60 % akan menyebebkan kerusakan
yang lebih parah. Sedangkan kelembaban yang terlalu
rendah juga akan menyebabkan kerusakan. Suhu yang
tepat di dalam ruangan ber-AC dan ruangan yang memiliki
kloset di dalamnya adalah sekitar 680F dan 30-40%
Kelembaban relatif relatif.
• Sedangkan suhu adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kestabilan warna foto yang asli. Suhu
penyimpanan yang dianjurkan di F adalah bawah 400 F.


Terima Kasih.........

KELOMPOK : PERKAMEN

KERTAS PERKAMEN


Oleh:
Kania Aranda 0704130253
Karlina M. Sari 0704130261
Kartika Indriyani 070413027X
K. Widya Paramita 0704230245
Mirza I. Aziz 070413030X


PENDAHULUAN
Perkamen atau dalam bahasa Inggris disebut “Parchment” adalah bahan tipis yang dibuat dari kulit binatang seperti kulit domba, kulit kambing, kulit sapi. Perkamen biasanya digunakan untuk halaman buku, codex, atau manuskrip. Perkamen sangat berbeda dengan bahan leather/kulit karena tidak dihilangkan asam tannic-nya, tapi di lebarkan dan dikeringkan untuk menciptakan suatu bahan kulit binatang yang kaku, putih, kekuning-kuningan atau transparan. Perkamen telah digunakan semenjak 200 tahun SM.


SEJARAH PERKAMEN

  • Pada 200 tahun sebelum masehi, perpustakaan dibangun di Pergamum, sebuah kawasan di Asia kecil, oleh Raja Eumenes II. Pliny menuliskan ini pada “Natural History” di buku ke 13, paragraph 21

  • Pada saat, Raja Ptolemy dan Raja Eumenes berkuasa, mereka bersaing akan keberadaan perpustakaan mereka. Ptolemy menghentikan eksport papyrus, dan setelah ditemukannya perkamen di Pergamum maka Ptolemy mulai menggunakannya karena harganya lebih murah. (Reeds, 1975: 7)

  • Pentingnya penemuan perkamen di Pergamum adalah kepraktisannya dalam proses perendaman dan pengeringannya lalu kemudian diregangkan, membuatnya lebih halus dan berwarna pucat. (Reed, 1975: 43)

  • Pada tahun 1909, dua dokumen perkamen ditemukan di Avroman, Kurdistan, yang diperkirakan dokumen tersebut diterbitkan pada tahun 88 SM dan 22 SM. Serta pada tahun 1923, pada penelitian di situs berstruktur zaman Roma di Dura, ditemukan dokumen perkamen lainnnya yang diperkirakan terbit pada tahun 189-195 SM. Karena hal ini, maka beberapa kebijakan percaya bahwa perkamen telah digunakan sebelum Perpustakaan Pergamum berdiri (Kenyon, 1932: 89).

  • Pada 100 tahun SM akhir, perkamen mulai banyak dikenal orang dikarenakan kemudahannya untuk digunakan sebagai tag dan label (Reed, 1975: 47). Selain itu, kelebihan perkamen dari papyrus adalah kefleksibelannya dibandingkan papyrus, yakni pada kedua sisinya dapat ditulis. Selain itu juga penulisan lebih mudah dilakukan dan dapat dibaca dengan jelas serta apabila ingin dilakukan pengoreksian tulisan pun juga dapat dilakukan dengan lebih mudah (Reed, 1972: 5). Maka pada abad ke 3, perkamen dijadikan sebagai media tulisan pilihan untuk semua tulisan (Reed, 1975: 33).

JENIS-JENIS PERKAMEN
Perkamen dibedakan jenisnya dari bahannya.
>>Perkamen Uterine
Dari masa pertengahan, beberapa perkamen dibuat dari kulit binatang yang belum lahir. Kulit dalam rahim binatang merupakan bahan kulit yang halus dengan jaringan dermal yang kokoh sehingga menjadi bahan kulit yang tipis dan kuat.
>>Perkamen Goldbeater
Perkamen jenis ini dibuat dari kulit sapi. Jenis perkemen ini diproses dan dibentuk sama seperti pembiatan perkamen biasa. Jenis bahan Perkamen Goldbeater ini tipis, kuat, dan dapat di lebarkan tanpa menyebabkan kerusakan.
>>Perkamen Transparan
Perkamen transparan digunakan untuk mengiluminasikan manuskrip agar menjadikannya lebih dekoratif. Perkamen transparan juga dapat digunakan untuk kaca pembesar, dan juga sebagai kaca jendela apabila bahan kaca tidak tersedia.


PROSES PEMBUATAN PERKAMEN



  1. Pemilihan Kulit

  2. Mencuci kulit

  3. Perendaman

  4. Menghilangkan Bulu

  5. Merendam dan Mencuci Kembali

  6. Peregangan

  7. Pengeringan

KELEBIHAN & KEKURANGAN PERKAMEN


#Perkamen tidak mengandung asam yang tinggi, sehingga tidak mudah berubah warna.
#Fleksibel, karena dapat digunakan di kedua sisinya
#Mudah dibaca dan dikoreksi kembali
#Proses waktu pembuatan keseluruhan perkamen lebih lama.



  • FAKTOR INTERNAL & EKSTERNAL
    Durabilitas: Perkamen memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan uap yang sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan perkamen mudah rusak apabila kelembaban tidak sesuai. Apabila kelembaban udara sekitarnya tinggi, maka perkamen tidak akan bertahan lama (basah). Sedangkan apabila kelembaban udara disekitarnya rendah, perkamen akan menjadi kering dan mudah rusak sehingga tinta atau cat yang berada di permukaan perkamen akan mengelupas.

  • Cahaya: perkamen akan mengalami kekeringan sehingga mudah hancur.

  • Panas: apabila perkamen terlalu sering terkena panas, maka akan berkerut-kerut.

  • Serangga: serangga cenderung mengkonsumsi perkamen dengan menggigiti pinggiran perkamen sehingga meninggalkan kerusakan yang terlihat jelas.

TERIMA KASIH......